Monday, June 19, 2006
Kisah seorang pelukis
Life is so boreeeed~~!! Gw selalu berpikir, kenapa Tuhan selalu memberikan kejutan yang nggak terduga. Membuat hidup ini jadi bewarna dan tidak teratur. Andekata hidup cuma hitam dan putih, alangkah menyenangkannya, ga perlu bingung memilih, dengan warna warna yang menipu, warna warna yang menyedihkan, warna warna yang mengerikan.

Hidup ini seperti kanvas besar, dan kita adalah pelukis dengan usia sebagai kuasnya, dan setiap perbuatan kita adalah tintanya. Ini filosofi gw. Kita, adalah seorang peukis yang belajar mengenali warna, apa yang akan di coretkan pada kanvas sehingga menghasilkan lukisan yang indah. Bukankah membosankannya saat kita harus berkutat pada ratusan warna dan hanya memilih beberapa warna untuk memenuhi kanvas agar menjadi sebuah lukisan indah yang bisa dimengerti.

Andekata warna yang ada hanya hitam dan putih, kita ga perlu repot memilih kan, hitam, untuk membuat lukisanya, dan putih, sebagai penghapus warna hitam yang tidak sesuai dengan apa yang kita gambarkan.

Aah, betapa menyenangkannya hidup seperti itu, lancar, berjalan apa adanya. Kita ga perlu serakah untuk mencari dan mecoba warna warna lain yang sebetulnya ga di butuhkan. Karena kita benar benar seorang pelukis yang buta warna.

Perubahan

Dan makin lama usia kita, kuas itu makin jelek karena terus melukis dan melukis, sebagai seorang pelukis yang serakah dan egois, bukankah kita akan mengganti kuas yang jelek *atau hanya tampak jelek dan kusam karena tercampur bermacam macam warna?* itu. Bukan mengganti usia, tapi tampilannya. Karena kita adalah pelukis miskin yang hanya memiliki satu kuas, satu kehidupan.

Apakah dengan mempercantik diri kita sendiri? Usia 40 tahun bergaya 25 tahun, atau kita ingin menambahkan hiasan pada kuas tersebut, bulu bulu merak di ujung kuas, mengganti tatanan gaya rambut, gaya berpakaian, atau gaya bicara. Tapi sayang, manusia lupa bahwa dirinya adalah seorang pelukis buta warna, bukan seorang designer.

Perubahan yang di ambil malah justru meperjelek keberadaan kuas yang makin ga karu karuan tersebut. Aah, andaikata hidup ini hanya berwarna hitam dan putih, bukankah kuas kita tak akan bewarna kusam, yang melekat hanyalah hitam tinta, tersapu putih menjadi abu abu atau bewarna putih. Bahkan kita tidak perlu menyamarkan kuas dengan sejuta aksesori karena keberadaan kuas itu akan tetap seperti kuas apa adanya.

Gw sebagai seorang pelukis, menemui jutaan warna pada palet pewarna gw, menjadi gila. Apa warna yang harus gw pilih? Mana warna hitam kesayangan gw? Kenapa gw terjebak untuk mencoretkan bermacam warna pada kanvas gw tapi hasilnya ga karu karuan?

+._cHoRo_.+
this life getting more boreeeeeeeed~~!
posted by choro ajah @ 8:11 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
About Me


Name: choro ajah
Home:
About Me:
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links