Thursday, August 03, 2006 |
One winged angel sadness princess part 4 -- Pangeran Kentang |
If I loved someone with all my heart, and found out that it would never be fulfilled,, If I was that person,,, I'll..... *Guslinger Girl* I'll still love him...
Sang tuan putri memiliki hobi, berjalan jalan di hutan kesepian, tempat dimana ia bisa bebas melepas lelah dan kepenatan duniawi dimana ia harus berpura pura “dekat” pada semua orang walaupun ia tidak pernah menginjinkan seluruh makhluk bernama manusia menyentuhnya.
Di hutan yang sering ia kunjungi itu, kedatangan seorang makhluk baru. Laki laki, tidak terlalu tampan, tidak begitu charming, hanya seorang laki laki biasa saja tanpa keistimewaan apapun, tipe orang yang mudah dilupakan setelah di lihat. Dan si gadis juga tiak terlalu peduli padanya.Ya, begitu saja si gadis melupakan orang yang telah mengubah hidupnya.
Suatu hari, salah satu kenalannya, membawa orang itu pada acara yang gadis adakan pada kerajaanya. Dan akhirnya ia mengenal orang itu, Pangeran Kentang. Sedikit terkejut, karena Pangeran Kentang termasuk orang yang cukup terkenal di daerah itu, orang yang pintar, berwawasan luas, pemikirannya dalam, cerdas, kalimatnya tajam dan tegas. Banyak orang yang meminta dan terpana pada pendapatnya.
Sang gadis sebenarnya pun tertarik pada tulisan tulisan Pangeran Kentang, walaupun begitu bertemu, ternyata ia jauh dari apa yang ia bayangkan. Sang gadis cukup menyukai tulisannya, lucu, menggelitik, kadang mengejutkan.
Dan tiba – tiba sang gadis jatuh cinta padanya. Tiba – tiba? Tunggu sebentar, setelah ia terpuruk karena berada di persimpangan kebingungan, sebuah cahaya datang, dan yang membawa cahaya itu Pangeran Kentang. Yeah, you know, perasaan yang tidak bisa di definisi oleh logika dan mungkin tidak bisa di terima oleh kaum realis.
Dan ia tidak langsung meyakini bahwa perasaan itu cinta, gadis setidaknya bukanlah orang tolol yang begitu jatuh cinta langsung mengumbar begitu saja. Ia, beberapa kali memperhatikan sang Pangeran dari kejauhan, sangaaaaaat jauh bahkan samapi tidak ada yang mengetahui sampai ia sendiri bingung, apa yang ia sedang kerjakan sesungguhnya.
Sampai ia berada di situasi dimana ia tidak bisa tidur, tidak bisa makan dan berpikir apakah perasaan ini akan terbalas? Yah, perasaan ini pasti terbalas kalau sang putri berusaha mendekati pangeran kan. Tapi, perasaan trauma mendalam, ketakutan dan tekanan agar tidak berharap membuat ia melakukan sebuah kebodohan.
Ia menghampiri sang pangeran, “Wah, kentang, aku mencintaimu, dan ingin mejadi belahan jiwamu, maukah kau?” Yang tentu saja di sambut dengan tatapan terkejut oleh pangeran kentang, “Wait? Why?!”
Yeah, ini pertanyaan kita semua, kenapa? Kenapa mesti orang yang cenderung aneh untuk ukuran seorang pangeran *Kentang mengakuinya sendiri*. Tentu saja sang gadis sudah mengetahui alasannya, tidak mungkin ia dengan bodohnya begitu saja mengumbar tanpa meriset kejadian pada hatinya. Alasannya jatuh cinta pada kentang : Secara Fisik, kentang tidak terlihat macho, biasa saja, putih, banget, agak pendek, kurus, banget, wajah ya, sejujurnya kalo di liat lebih lama manis, banget. Sekilas mungkin tidak terlihat laki laki tampan ato dandy ato macho ato culun ato jelek, ngga, biasa aja. Sangat biasa. Secara Mental, okeh, banyak hal menarik dilihat dari sisi ini, sosok misterius, sombong tapi baik hati, pendiam, kuat, cerdas, wawasan luas, teratur, beradat, orang yang tidak membutuhkan orang lain, bertanggung jawab, keras kepala, kadang tidak mau di salahkan, komposisi yang pas bagi gadis. Dan wanginya... wanginya yang membuat gadis terdiam untuk beberapa saat menikmati wangi yang keluar dari tubuhnya.
Cintanya tidak datang dari mata, cintanya datang dari hati.
Seperti prinsipnya, become closer to anyone its hurt, but it more hurts if you too far away from others, lagipula gadis bukanlah sosok yang menarik sebagai seorang tuan putri, berantakan, aneh, sakit jiwa. Dan ia menyadari itu, jadi ia tidak pernah berharap pada orang lain, dan Kentang, mungkin bukan orang yang akan menyakitinya, ia pikir. Orang yang tidak akan mengerti perasaan orang lain yang tidak memiliki logika dan bukan orang yang akan mengombalisasi dunia. Lagipula tuan putri tidak butuh di mengerti *karena tidak akan ada yang mengerti* namun cukup di perdulikan, orang yang butuh di cintai, di kasih sayangi, di akui.
Yang secara ringkas tuan putri menyukai setiap hal yang ada dalam diri pangeran. Kejelekannya, kebaikannya, dirinya. “Yah, liat aja ntar, jalanin aja dulu.” Apakah ini pertanda lampu hijau “Ya, ini lampu hijau.”
Kau tahu perasaan tuan putri, bukan senang dan gembira, perasaan bingung, apakah yang harus ia lakukan. Tuan Putri tidak pernah berusaha semaksimal mungkin untuk menggapai cita citanya, seluruh harapannya bukan berada di tangannya, berada di tangan sang Raja dan Permaisurinya, ia hanya berusaha untuk sesuatu hal yang pasti ia akan dapatkan. Bukan hal yang tidak pasti.
Apakah dirimu tahu, perasaan orang yang benar benar berusaha segenap jiwa dan raganya dan menginginkan hal benar benar atas kesadaran tanpa nafsu belaka *dia tidak pernah menginginkan apapun sebelumnya sebelum bertemu Pangeran* namun dengan mudah dengan sebuah kalimat, perasaan tersebut dihancurkan begitu saja, padahal dirinya adalah orang yang sedang berusaha membangun kepercayaan diri setipis kertas dan perasaan optimisme dalam hatinya.
Hancur, berkeping keping dan remuk tanpa bisa dikembalikan seperti asalnya, seluruh harga diri, harapan dan dirinya ia korbankan dan hancur begitu saja.
+._cHoRo_.+ cerita selengkapnya, tunggu the next part |
posted by choro ajah @ 4:36 PM |
|
|